Sabtu, 08 Juni 2013

Mengenal Sosiologi

Posted by Firman Fajar 2 komentar
berbicara tentang kawan

 Pengertian Sosiologi

Sosiologi berasal dari kata :
Socious : kawan
Logos   : kata atau bicara
Jadi, secara arti bahasa, sosiologi : berbicara mengenai kawan.

Istilah sosiologi pertama kali dimunculkan oleh Auguste Comte (1798-1857), ahli filsafat bangsa Prancis, dalam bukunya "Course of Positive Philoshophy" (1842).
Menurut Auguste Comte, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat.
Berarti, obyek kajian sosiologi adalah masyarakat.

Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi.

Bapak Sosiologi Islam adalah Ibnu Khaldun.

Hakikat Sosiologi
1. Sosiologi termasuk dalam kelompok ilmu sosial.
2. Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang kategoris : membatasi pada apa yang terjadi dewasa ini.
3. Sosiologi merupakan ilmu murni : mengembangkan ilmu secara teoritis.
4. Sosiologi bersifat abstrak.
5. Sosiologi merupakan ilmu yang umum.


Kegunaan Sosiologi

1. Untuk pembangunan
    Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
2. Untuk penelitian
    Dengan penelitian akan diperoleh suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik.


Metode Sosiologi 
Metode:
- cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki
- cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan

Metode sosiologi berarti cara kerja yang teratur/bersistem dalam sosiologi untuk memahami fenomena masyarakat.

Metode sosiologi:
1. Metode Kualitatif: menyelidiki obyek masyarakat yang tidak dapat diukur dengan angka-angka atau ukuran lain yang bersifat eksakta.
2. Metode Kuantitatif: menyelidiki obyek masyarakat yang dapat diukur dengan angka-angka.

Ciri-ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
1. Empiris : berdasarkan pengamatan di lapangan.
2. Teoritis : menyusun abstraksi (kesimpulan) dari hasil pengamatan.
3. Kumulatif : teori yang ada dikembangkan, diperbaiki, diperluas, dan diperdalam.
4. Non-etis : tidak mempersoalkan baik buruknya fakta, namun menyajikan fakta apa adanya.

Permasalahan sosial :
- suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial (Soerjono Soekanto)

Pemecahan masalah sosial akan berhasil bila ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar